Parah !! Baru Terjadi Dan Terulang lagi Kecelakaan di Jalur Cianjur-Puncak, Wanita Hamil 7 Bulan Kritis

Diperbarui : 30/04/2017
TEMPO.CO, Cianjur - Hanifah, 30 tahun, bersama bayi yang sedang dikandungnya harus menjalani penanganan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Cimacan akibat menjadi korban kecelakaan di jalur Cianjur-Puncak, Minggu, 30 April 2017, sekitar pukul 10.30 WIB.
Hanifah saat kecelakaan sedang berada di warung milik Barna, 36 tahun, yang hancur tertabrak bus dalam kecelakaan yang menewaskan 11 orang tersebut. "Dia lagi sama suaminya, Ayep, 25 tahun, mau pulang rencananya, tapi malah ketabrak bus dari arah Puncak," tutur Acih, 75 tahun, pemilik warung di sebelah warung Barna, Minggu, 30 April.
Acih menuturkan, Hanifah yang sedang mengandung tujuh bulan kini kondisinya kritis di RSUD Cimacan. "Kalau kata Barna yang lagi nunggu di RSUD, katanya kritis," tuturnya.
Selain Hanifah dan Ayep, dua orang anak yang merupakan warga sekitar mengalami luka berat. Keduanya saat kejadian juga sedang berada di warung milik Barna. Namun pemilik warung selamat lantaran saat kejadian sedang keluar untuk mencari air bersih.
"Ada dua anak, masih cucu saya juga. Namanya Rohiman, 8 tahun, dan Dodoy, 8 tahun. Kalau Barna selamat, lagi ke bawah ambil air," katanya.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Cianjur Ajun Komisaris Erik Bangun Prakasa menuturkan, korban meninggal berjumlah 11 orang, sedangkan luka-luka mencapai 25 orang. Banyaknya korban karena bus saat itu dalam kondisi penuh lantaran hendak berwisata. Delapan kendaraan lainnya ikut tertabrak.
"Semuanya sudah dibawa ke RSUD Cimacan, diharapkan korban luka bisa ditangani maksimal sehingga tak menambah jumlah korban jiwa," tutur online casino sbobet